Peace

Author:Peace

273

Cerita Sulaiman/Solomon A.S. Part 3

NABI SULAIMAN AS Kekuasaan Sulaiman Atas Jin dan Makhluk Lain Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra'il yang makin meluas dan melebar, Allah telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain, iaitu Jin angin dan burung-burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya melakukan apa yang dikehendakinya dan melaksanakan segala komandonya. Di samping itu Allah member... <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;"><img src="https://blog-imgs-98-origin.fc2.com/p/e/a/peacesensei/sulaiman.jpg" alt="" /><br></span></span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-size: x-large;"><span style="font-family: Osaka;">NABI SULAIMAN AS </span></span></span></h3><hr size="1" /><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;"><span style="font-size: medium;"><br></span></span></span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;"><p style="color: rgb(0, 0, 0);" align="left"><span style="font-family: Osaka;"><b>Kekuasaan Sulaiman Atas Jin dan Makhluk Lain</b></span></p></span><span style="font-family: Osaka;"> </span></span><p style="color: rgb(0, 0, 0);" align="left"><span style="font-family: Osaka;"><span style="font-size: medium;">Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra'il yang makin meluas dan melebar, Allah telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain, iaitu Jin angin dan burung-burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya melakukan apa yang dikehendakinya dan melaksanakan segala komandonya. Di samping itu Allah memberinya pula suatu kurnia berupa mengalirnya cairan tembaga dari bawah tanah untuk dimanfaatkannya bagi karya pembangunan gedung-gedung, perbuatan piring-piring sebesar kolam air, periuk-periuk yang tetap berada diatas tungku yang dikerjakan oleh pasukan Jin-Nya.<br><br></span></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;"><img src="https://blog-imgs-98-origin.fc2.com/p/e/a/peacesensei/6Sulaiman_2.jpg" width="640" alt="" /></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);" align="left"><span style="font-family: Osaka;"><span style="font-size: medium;"><br>Sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Sulaiman ialah kesanggupan beliau menangkap maksud yang terkandung dalam suara binatang-binatang dan sebaliknya binatang-binatang dapat pula mengerti apa yang ia perintahkan dan ucapkan.<br>Demikianlah maka tatkala Nabi Sulaiman berpergian dalam rombongan kafilah yang besar terdiri dari manusia, jin dan binatang-binatang lain, menuju ke sebuah tempat bernama Asgalan ia melalui sebuah lembah yang disebut lembah semut. Disitu ia mendengar seekor semut berkata kepada kawan-kawannya: <strong>"Hai semut-semut, masuklah kamu semuanya ke dalam sarangmu, agar supaya kamu selamat dan tidak menjadi binasa diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya tanpa ia sedar dan sengaja.</strong><br><br></span></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;"><img src="https://blog-imgs-98-origin.fc2.com/p/e/a/peacesensei/8Sulaiman_2.jpg" width="640" alt="" /></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);" align="left"><span style="font-family: Osaka;"><span style="font-size: medium;"><br>Nabi Sulaiman tersenyum tertawa mendengar suara semut yang ketakutan itu. Ia memberitahu hal itu kepada para pengikutnya seraya bersyukur kepada Allah atas kurnia-Nya yang menjadikan ia dapat mendengar serta menangkap maksud yang terkandung dalam suara semut itu. Ia merasa takjud bahawa binatang pun mengerti bahawa nabi-nabi Allah tidak akan mengganggu sesuatu makhluk dengan sengaja dan dalam keadaan sedar.</span></span></p><span style="font-size: medium;"><span style="font-size: medium;"><br><br></span></span>
272

Cerita Sulaiman/Solomon A.S. Part 2

NABI SULAIMAN AS Sulaiman Menduduki Tahta Kerajaan Ayahnya Sejak masih berusia muda Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk menggantikannya untuk menduduki tahta singgahsana kerajaan Bani Isra'il.Abang Sulaiman yang bernama Absyalum tidak merelakan dirinya dilangkahi oleh adiknya .Ia beranggapan bahawa dialah yang sepatutnya menjadi putera mahkota dan bukan adiknya yang lebih lemah fiz... <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;"><img src="https://blog-imgs-98-origin.fc2.com/p/e/a/peacesensei/sulaiman.jpg" alt="" /><br></span></span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-size: x-large;"><span style="font-family: Osaka;">NABI SULAIMAN AS </span></span></span></h3><hr size="1" /><span style="font-size: medium;"><span style="font-size: medium;"><br></span></span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;"><b>Sulaiman Menduduki Tahta Kerajaan Ayahnya</b> </span></span><p style="color: rgb(0, 0, 0);" align="left"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;">Sejak masih berusia muda Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk menggantikannya untuk menduduki tahta singgahsana kerajaan Bani Isra'il.<br><br>Abang Sulaiman yang bernama Absyalum tidak merelakan dirinya dilangkahi oleh adiknya .Ia beranggapan bahawa dialah yang sepatutnya menjadi putera mahkota dan bukan adiknya yang lebih lemah fizikalnya dan lebih muda usianya srta belum banyak mempunyai pengalaman hidup seperti dia. Kerananya ia menaruh dendam terhadap ayahnya yang menurut anggapannya tidak berlaku adil dan telah memperkosa haknya sebagai pewaris pertama dari tahta kerajaan Bani Isra'il.<br><br>Absyalum berketetapan hati akan memberotak terhadap ayahnya dan akan berjuang bermati-matian untuk merebut kekuasaan dari tangan ayahnya atau adiknya apa pun yang harus ia korbankan untuk mencapai tujuan itu. Dan sebagai persiapan bagi rancangan pemberontakannya itu, dari jauh-jauh ia berusaha mendekati rakyat, menunjukkan kasih sayang dan cintanya kepada mereka menolong menyelesaikan masalah-masalah yang mereka hadapi serta mempersatukan mereka di bawah pengaruh dan pimpinannya. Ia tidak jarang bagi memperluaskan pengaruhnya, berdiri didepan pintu istana mencegat orang-orang yang datang ingin menghadap raja dan ditanganinya sendiri masalah-masalah yang mereka minta penyelesaian.<br><br></span></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;"><img src="https://blog-imgs-98-origin.fc2.com/p/e/a/peacesensei/4Sulaiman_2.jpg" width="640" height="333" alt="" /></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);" align="left"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;"><br>Setelah merasa bahawa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat Bani Isra'il dan bahawa ia telah berhasil memikat hati sebahagian besar dari mereka, Absyalum menganggap bahawa saatnya telah tiba untuk melaksanakan rencana rampasan kuasa dan mengambil alih kekuasaan dari tangan ayahnya dengan paksa. Lalu ia menyebarkan mata-matanya ke seluruh pelosok negeri menghasut rakyat dan memberi tanda kepada penyokong-penyokong rencananya, bahawa bila mereka mendengar suara bunyi terompet, maka haruslah mereka segera berkumpul, mengerumuninya kemudian mengumumkan pengangkatannya sebagai raja Bani Isra'il menggantikan Daud ayahnya.<br><br>Syahdan pada suatu pagi hari di kala Daud duduk di serambi istana berbincang-bincang dengan para pembesar dan para penasihat pemerintahannya, terdengarlah suara bergemuruh rakyat bersorak-sorai meneriakkan pengangkatan Absyalum sebagai raja Bani Isra'il menggantikan Daud yang dituntut turun dari tahtanya. Keadaan kota menjadi kacau-bilau dilanda huru-hara keamanan tidak terkendalikan dan perkelahian terjadi di mana-mana antara orang yang pro dan yang kontra dengan kekuasaan Absyalum.<br><br>Nabi Daud merasa sedih melihat keributan dan kekacauan yang melanda negerinya, akibat perbuatan puterannya sendiri. Namun ia berusaha menguasai emosinya dan menahan diri dari perbuatan dan tindakan yang dapat menambah parahnya keadaan. Ia mengambil keputusan untuk menghindari pertumpahan darah yang tidak diinginkan, keluar meninggalkan istana dan lari bersama-sama pekerjanya menyeberang sungai Jordan menuju bukit Zaitun. Dan begitu Daud keluar meninggalkan kota Jerusalem, masuklah Absyalum diiringi oleh para pengikutnya ke kota dan segera menduduki istana kerajaan. Sementara Nabi Daud melakukan istikharah dan munajat kepada Tuhan di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan pertolongan-Nya agar menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan keruntuhan akibat perbuatan puteranya yang durhaka itu.<br><br>Setelah mengadakan istikharah dan munajat yang tekun kepada Allah, akhirnya Daud mengambil keputusan untuk segera mengadakan kontra aksi terhadap puteranya dan dikirimkanlah sepasukan tentera dari para pengikutnya yang masih setia kepadanya ke Jerusalem untuk merebut kembali istana kerajaan Bani Isra'il dari tangan Absyalum. Beliau berpesan kepada komandan pasukannya yang akan menyerang dan menyerbu istana, agar bertindak bijaksana dan sedapat mungkin menghindari pertumpahan darah dan pembunuhan yang tidak perlu, teristimewa mengenai Absyalum, puteranya, ia berpesan agar diselamatkan jiwanya dan ditangkapnya hidup-hidup. Akan tetapi takdir telah menentukan lain daripada apa yang si ayah inginkan bagi puteranya. Komandan yang berhasil menyerbu istana tidak dapat berbuat lain kecuali membunuh Absyalum yang melawan dan enggan menyerahkan diri setelah ia terkurung dan terkepung.<br><br>Dengan terbunuhnya Absyalum kembalilah Daud menduduki tahtanya dan kembalilah ketenangan meliputi kota Jerusalem sebagaimana sediakala. Dan setelah menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il selama empat puluh tahun wafatlah Nabi Daud dalam usia yang lanjut dan dinobatkanlah sebagai pewarisnya Sulaiman sebagaimana telah diwasiatkan oleh ayahnya.</span></span></p><span style="font-size: medium;"><span style="font-size: medium;"><br><br></span></span>
271

Cerita Sulaiman/Solomon A.S. Part 1

NABI SULAIMAN AS Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan.Nabi Sulaiman Seorang Juri Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginnya d... <h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;"><img src="https://blog-imgs-98-origin.fc2.com/p/e/a/peacesensei/sulaiman.jpg" alt="" /><br></span></span></h3><h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;"><span style="font-size: x-large;"><span style="font-family: Osaka;">NABI SULAIMAN AS </span></span></span></h3><hr size="1" /><span style="font-size: medium;"><span style="font-size: medium;"><br></span></span><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;"><p style="color: rgb(0, 0, 0);" align="left">Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Sejak ia masih kanak-kanak berusia sebelas tahun, ia sudah menampakkan tanda-tanda kecerdasan, ketajaman otak, kepandaian berfikir serta ketelitian di dalam mempertimbangkan dan mengambil sesuatu keputusan.<br><br><b>Nabi Sulaiman Seorang Juri</b></p> </span></span><p style="color: rgb(0, 0, 0);" align="left"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;">Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu mendampinginnya dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk menangani perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di dalam masyarakat. Ia memang sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya serta menyiapkannya sebagai putera mahkota yang akan menggantikanya memimpin kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan dunia yang fana ini. Dan memang Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama saudara yang bahkan lebih tua usia daripadanya.<br><br>Suatu peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya iaitu terjadi pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. dalam persidangan itu dua orang datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili perkara sengketa mereka, iaitu bahawa kebun tanaman salah seorang dari kedua lelaki itu telah dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya di waktu malam yang mengakibatkan rusak binasanya perkarangannya yang sudah dirawatnya begitu lama sehingga mendekati masa menuainya. Kawan yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan kawannya dan bahawa memang haiwan ternakannyalah yang merusak-binasakan kebun dan perkarangan kawannya itu.<br><br></span></span></p><p style="color: rgb(0, 0, 0); text-align: center;"><img src="https://blog-imgs-98-origin.fc2.com/p/e/a/peacesensei/1Sulaiman_2.jpg" width="640" alt="" /></p><p style="color: rgb(0, 0, 0);" align="left"><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;"><br>Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahawa sebagai ganti rugi yang dideritai oleh pemilik kebun akibat pengrusakan kambing-kambing peliharaan tetangganya, maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang peliharaannya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi yang disebabkan oleh kecuaiannya menjaga binatang ternakannya. Akan tetapi Sulaiman yang mendengar keputusan itu yang dijatuhkan oleh ayahnya itu yang dirasa kurang tepat berkata kepada si ayah: <strong>"Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan itu sepatut berbunyi sedemikian : Kepada pemilik perkarangan yang telah binasa tanamannya diserahkanlah haiwan ternak jirannya untuk dipelihara, diambil hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya, sedang perkarangannya yang telah binasa itu diserahkan kepada tetangganya pemilik peternakan untuk dipugar dan dirawatnya sampai kembali kepada keadaan asalnya, kemudian masing-masing menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak tidak ada yang mendapat keuntungan atau kerugian lebih daripada yang sepatutnya."</strong><br><br>Kuputusan yang diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua orang yang menggugat dan digugat dan disambut oleh para orang yang menghadiri sidang dengan rasa kagum terhadap kecerdasan dan kepandaian Sulaiman yang walaupun masih muda usianya telah menunjukkan kematangan berfikir dan keberanian melahirkan pendapat walaupun tidak sesuai dengan pendapat ayahnya.<br><br>Peristiwa ini merupakan permulaan dari sejarah hidup Nabi Sulaiman yang penuh dengan mukjizat kenabian dan kurnia Allah yang dilimpahkan kepadanya dan kepada ayahnya Nabi Daud.</span></span></p><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Osaka;"><br></span></span>